Rangkaian lampu senter LED yang menyala seperti api ini benar-benar bisa memberikan sensasi kepuasan, terutama jika dirakit dengan hati-hati dan sedikit gaya dramatis.
Secara umum, LED memang dikenal sebagai penghasil cahaya konstan dengan kecerahan tertentu, sehingga mereka sering terlihat statis dan membosankan, kecuali jika disambungkan ke sirkuit yang lebih keren. Untungnya, dua LED dalam rangkaian ini terhubung langsung ke belitan sekunder transformator kecil, menghasilkan tegangan yang cukup untuk membuat LED bersinar dengan gaya unik. Jadi, kalau Anda baru pertama kali mengganti baterai senter LED dan hanya menemukan baterai alkaline biasa di supermarket, jangan panik! Memang, baterai lithium itu mahal dan terkadang membuat kita bertanya-tanya apakah iklan mereka diam-diam menguras dompet kita. Bahkan, harga baterai pengganti sering kali hampir sama dengan harga senter LED-nya sendiri.
Tapi, sebelum Anda dengan penuh emosi membuang senter LED ke tempat sampah, ada baiknya Anda mencoba rangkaian lampu LED 2 sel ini. Dengan dua transistor dalam konfigurasi multivibrator tak stabil klasik, sirkuit ini mampu menggerakkan LED melalui transformator kecil yang hanya membutuhkan dua baterai alkaline 1,5V standar. Hasilnya? Sebuah gelombang persegi dengan frekuensi sekitar 800Hz yang memukau. Sinyal ini kemudian menghidupkan trafo kecil, dan outputnya menyalakan dua LED yang terhubung secara seri. Lihat skema rangkaian optik LED 2 sel ini, dan biarkan keajaiban elektronik sederhana ini membuat Anda tersenyum puas.
Gambar Skema Rangkaian Lampu LED 2 Cell
Daftar komponen rangkaian lampu LED 2 cell :
- R1 = 47K
- R2 = 47K
- C1 = 47n
- C2 = 47n
- C3 = 100n
- C4 = 100n
- C5 = 100uF/16V
- D1 = 1N4002
- D2 = LED
- D3 = LED
- T1 = BC337-25
- T2 = BC337-25
- L1 = 4mH7 (5 Ohm)
- TR1 = Trafo
- S1 = Saklar
- BT1 = 1V5
- BT2 = 1V5

