
Rangkaian skema rangkaian Handy Talkie atau transceiver radio bekerja dengan mengintegrasikan dua fungsi penerima dan pengirim yang dikendalikan oleh sakelar tekan untuk bicara (PTT). Dalam fungsi penerima, sinyal radio dari antena diperkuat oleh penguat frekuensi radio (RF Amplifier) lalu dicampur untuk menghasilkan frekuensi menengah IF, yang kemudian didemodulasi menjadi sinyal audio dari mikrofon. Sinyal audio ini selanjutnya diperkuat oleh penguat daya audio (LM386). Sebaliknya, pada bagian pengirim Handy Talkie, sinyal audio dari mikrofon memicu proses modulasi frekuensi FM pada sinyal pembawa, menghasilkan sinyal RF termodulasi yang diperkuat secara bertahap oleh penguat RF driver hingga mencapai puncaknya di penguat daya RF akhir (Final RF Power Amplifier), sebelum akhirnya dipancarkan melalui antena setelah melewati rangkaian pencocokan impedansi.
Berikut adalah penjelasan umum cara kerja rangkaian ini, dibagi berdasarkan fungsinya:
1. Bagian Penerima (Receiver)
Bagian penerima bertanggung jawab untuk menangkap sinyal radio yang lemah dari antena, memperkuatnya, dan mengubahnya menjadi audio yang dapat didengar. Rangkaian ini menggunakan arsitektur superheterodyne.
A. Front End (RF Amplifier)
Antena ($\text{ANT}$): Menerima sinyal radio dari udara.
Transistor $\text{TR1}$ ($\text{C2053}$): Berfungsi sebagai Penguat Frekuensi Radio (RF Amplifier). Ia memperkuat sinyal yang sangat lemah dari antena dan melewatkannya ke mixer. Rangkaian ini mencakup filter input ($\text{L1}, \text{C2}, \text{C3}$) untuk memilih frekuensi yang diinginkan.
B. Mixer dan Osilator Lokal
Transistor $\text{TR2}$ ($\text{C2053}$): Berfungsi sebagai Mixer. Sinyal RF yang diperkuat dari $\text{TR1}$ dicampur dengan sinyal dari Osilator Lokal ($\text{TR3}$).
Transistor $\text{TR3}$ ($\text{C6}$): Berfungsi sebagai Osilator Lokal. Ia menghasilkan sinyal dengan frekuensi yang berbeda secara tetap dari frekuensi penerimaan. Osilator ini mungkin dikendalikan oleh kristal ($\text{X1}$) atau tuned circuit.
Hasil Mixer: Proses pencampuran menghasilkan Frekuensi Menengah (Intermediate Frequency/IF) tetap, terlepas dari frekuensi penerimaan.
C. Penguat Frekuensi Menengah (IF Amplifier)
Trafo IF ($\text{IFT1}, \text{IFT2}$): Berfungsi sebagai filter selektif yang hanya meloloskan Frekuensi Menengah.
Transistor $\text{TR4}$: Berfungsi sebagai Penguat IF. Ia memperkuat sinyal IF yang lemah.
D. Detektor dan Audio
Dioda ($\text{D1}, \text{D2}$): Kemungkinan digunakan sebagai detektor (diskriminator/demodulator) untuk mengekstrak informasi audio dari sinyal IF yang telah diperkuat.
IC ($\text{LM386}$): Adalah Penguat Daya Audio (Audio Power Amplifier). Sinyal audio yang didemodulasi diperkuat oleh IC ini untuk menggerakkan loudspeaker ($\text{SP}$).
$\text{VR}$ (Potensiometer): Digunakan untuk mengatur volume suara.
2. Bagian Pengirim (Transmitter)
Bagian pengirim bertanggung jawab untuk mengubah suara (audio) menjadi sinyal RF yang kuat dan mengirimkannya melalui antena.
A. Input Audio dan Mikrofon
Mikrofon ($\text{C. Mic.}$): Mengubah suara pengguna menjadi sinyal listrik audio yang lemah.
Transistor $\text{TR5}$: Berfungsi sebagai Penguat Audio pertama untuk mikrofon.
B. Osilator dan Modulasi FM
Transistor $\text{TR6}$: Berfungsi sebagai Osilator RF atau Oscillator Pengemudi (Driver). Rangkaian ini kemungkinan menentukan frekuensi pengiriman (berdasarkan $\text{X2}$ atau rangkaian $\text{LC}$ di sekitarnya).
Modulasi: Sinyal audio dari $\text{TR5}$ dimasukkan ke sirkuit $\text{TR6}$ atau $\text{TR7}$ untuk memvariasikan frekuensi sesuai dengan amplitudo audio (Modulasi Frekuensi/FM).
C. Penguat Daya RF (RF Power Amplifier)
Transistor $\text{TR7}$ ($\text{C2229}, \text{C1124}, \text{D468}$): Berfungsi sebagai Penguat RF Driver. Ia mengambil sinyal RF termodulasi yang lemah dan memperkuatnya ke tingkat daya yang lebih tinggi.
Transistor $\text{TR8}$: Berfungsi sebagai Penguat Daya RF Akhir (Final RF Power Amplifier). Ini adalah tahap terakhir yang paling kuat, memperkuat sinyal untuk menghasilkan daya keluaran maksimum (misalnya, pemancar FM mini).
L5, L6, $\text{C27}, \text{C28}$: Rangkaian pencocokan impedansi dan filter untuk memastikan transfer daya maksimum ke antena.
3. Kontrol dan Switching (Sakelar $\text{S1}$)
Sakelar $\text{S1}$ ($\text{PTT}$ - Push to Talk):
Sakelar $\text{S1}$ adalah sakelar Tekan untuk Bicara yang mengendalikan fungsi HT:
Saat $\text{S1}$ Tidak Ditekan (Receiving): Daya disuplai ke Bagian Penerima ($\text{TR1}$ hingga $\text{IC}$). Bagian pengirim ($\text{TR6}$ hingga $\text{TR8}$) dimatikan atau diisolasi.
Saat $\text{S1}$ Ditekan (Transmitting): Daya dialihkan/dihubungkan ke Bagian Pengirim ($\text{TR6}$ hingga $\text{TR8}$) dan $\text{C. Mic.}$ diaktifkan. Bagian penerima diredam atau dimatikan.
